Tanpa Rencana

aku mengagumimu tanpa sengaja,
tanpa terencanakan
mengalir begitu saja
tertarik akan senyummu
memancarkan pesona, membawa kebahagiaan

aku mengenalmu, kau tak mengenalku
aku mengetahuimu, kau tak mengetahuiku
aku menuggu kehadiranmu, kau tak pernah anggap kehadiranku

diam, bisu
menunggu kau tersenyum
memandang dari jauh
merasakan dalam diam
daripada harus ku usik hidupmu?

ku pandang senja itu, seakan senyummu terpancar olehnya
seakan senja bisa membawa perasaanku
seakan senja bisa menyampaikan salamku

salahkah?

hey, sadar!
aku bahkan hanya mampu mengaguminya, hanya mampu memandangnya dari jauh, itupun dalam diam.
aku bahkan hanya mampu membayangkan senyumnya hanya dalam dimensi imajinasiku.
aku hanya mampu diam.
kamu? kamu bahkan sudah memilikinya!
kamu memiliki cintanya, kamu memiliki kasihnya, kamu memiliki sayangnya.
kamu memiliki senyumnya, kamu mampu memandang mata indahnya langsung, kamu bahkan mendapatkan hatinya.

kalau aku boleh milih, aku pun ga mau punya rasa kagum terhadapnya jikalau semua itu adalah hal buruk.
apalah daya manusia? Tuhan punya rencana, manusia mengikuti alurnya.

salahku kah semua itu? salahku kah rasa kagum itu?
salahkan hati ini ! aku hanya mengikuti apa kata hatiku berbicara, apa kata hatiku memerintah.

kamu bahkan selalu ada di otaknya setiap saat. aku? hanya bayang hitam yang sekelebat lewat di belakangnya dan tidak dilirik & digubrisnya.
salahkah?